Rabu, 13 Juli 2011

Cara Membuat Batik Dan Proses Pembuatan Batik

  • Cara Membuat Batik
    • Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
    • Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
    • Canting sebagai alat pembentuk motif,
    • Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
    • Lilin (malam) yang dicairkan
    • Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
    • Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

  1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
  2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
  3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
  4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
  5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
  7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
  8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
  9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
  10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
  11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
  12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai. 

    Proses Pembuatan Batik


     

    PROSES PEMBUATAN KAIN BATIK

    NGANJI
    Proses Nganji - from Handbook of Indonesian Batik
    Sebelum dicap, biasanya mori dicuci terlebih dahulu dengan air hingga kanji aslinya hilang dan bersih, kemudian di kanji lagi. Motif batik harus dilapisi dengan kanji dengan ketebalan tertentu, jika terlalu tebal nantinya malam kurang baik melekatnya dan jika terlalu tipis maka akibatnya malam akan “mblobor” yang nantinya akan sulit dihilangkan.
    Mori dengan kualitas tertinggi [Primisima] tidak perlu dikanji lagi, karena ketebalan kanjinya sudah memenuhi syarat.
    NGEMPLONG
    Proses Ngemplong - from Handbook of Indonesian Batik
    Biasanya hanya mori yang halus yang perlu dikemplong terlebih dahulu sebelum dibatik. Mori biru untuk batik cap biasanya bisa langsung dikerjakan tanpa dilakukan pekerjaan persiapan.
    Tujuan dari ngemplong ialah agar mori menjadi licin dan lemas. Untuk maksud ini mori ditaruh diatas sebilah kayu dan dipukul-pukul secara teratur oleh pemukul kayu pula.
    Mori yang dikemplong akan lebih mudah dibatik sehingga hasilnya lebih baik.
    TEKNIK PEMBUATAN BATIK
    NGLOWONG, Pelekatan malam [lilin] yang pertama.
    Proses Nglowong dengan cap - [Vie]
    Proses Nglowong dengan canting - [Vie]
    Selesai dikemplong mori sudah siap untuk dikerjakan. Teknik pembikinan batik terdiri dari pekerjaan utama, dimulai dari pekerjaan utama, dimulai dengan nglowong ialah mengecap atau membatik motif-motifnya diatas mori dengan menggunakan canting
    Nglowong pada sebelah kain disebut juga ngengreng dan setelah selesai dilanjutkan dengan nerusi pada sebelah lainnya
    NEMBOK, pelekatan malam kedua
    Proses Nembok - [Vie]
    Sebelum dicelup kedalam zat pewarna, bagian yang dikehendaki tetap berwarna putih harus ditutup dengan malam. Lapisan malam ini ibaratnya tembok untuk menahan zat perwarna agar jangan merembes kebagian yang tertutup malam.
    Oleh karena itu pekerjaan ini disebut menembok, jika ada perembesan karena tembokannya kurang kuat maka bagian yang seharusnya putih akan tampak jalur2 berwarna yang akan mengurangi keindahan batik tersebut. Itulah sebabnya malam temboknya harus kuat dan ulet, lain dengan malam klowong yang justru tidak boleh terlalu ulet agar mudah dikerok.
    MEDEL, Pencelupan pertama dalam zat warna
    Tujuan Medel adalah memberi warna biru tua sebagai warna dasar kain. Jaman dulu pekerjaan ini memakan waktu berhari-hari karena menggunakan bahan pewarna indigo [bahasa jawanya : tom]
    Zat pewarna ini sangat lambat menyerap dalam kain mori sehingga harus dilakukan berulang kali, kini dengan bahan warna modern bisa dilakukan dengan cepat. 
    NGEROK, Menghilangkan malam klowong
    Bagian yang akan di soga agar berwarna coklat, dikerok dengan Cawuk [semacam pisau tumpul dibuat dari seng] untuk menghilangkan malam nya.
    mBIRONI, Penggunaan malam ke tiga
    Pekerjaan berikutnya adalam mBironi, yang terdiri dari penutupan dengan malam bagian-bagian kain yang tetap diharapkan berwarna biru, sedangkan bagian yang akan di soga tetap terbuka. Pekerjaan mBironi ini dikerjakan didua sisi kain.
    MENYOGA, Pencelupan kedua
    Proses Me"Nyoga" - [Vie]
    Menyoga merupakan proses yang banyak memakan waktu, karena mencelup kedalam soga. Jika menggunakan soga alam, tidak cukup hanya satu dua kali saja, harus berulang.
    Tiap kali pencelupan harus dikeringkan diudara terbuka. Dengan menggunakan soga sintetis maka proses ini bisa diperpendek hanya setengah jam saja. Istilah menyoga diambil dari kata pohon tertentu yang kulit pohonnya menghasilkan warna soga [coklat] bila direndam di air.
    NGLOROD, Menghilangkan malam
    Proses Nglorod - [Vie]
    Setelah mendapat warna yang dikehendaki, maka kain harus mengalami proses pengerjaan lagi yaitu malam yang masih ketinggalan di mori harus dihilangkan, caranya dengan dimasukkan kedalam air mendidih yang disebut Nglorod.
     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar